Selasa, 10 Mei 2016

TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER 3

Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya kehamilan. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasI atau penyakit yang mungkin terjadi selama hamil .
Tanda-tanda bahaya kehamilan yang terjadi pada masa kehamilan muda dan lanjut, pada kehamilan muda meliputi perdarahan pervaginam, hiperemesis gravidarum, hipertensi, sedangkan pada kehamilan lanjut tanda-tanda bahaya kehamilan yang sering terjadi adalah perdarahan pervaginam, sakit kepala yang berat, penglihatan kabur, bengkak di wajah, keluar cairan pervaginam, gerakan janin tidak terasa, nyeri abdomen yang hebat dan anemia

Tanda Bahaya Kehamilan Lanjut

1. Perdarahan Per Vaginam
Perdarahan pada kehamilan lanjut adalah perdarahan pada trimester terakhir dalam kehamilan sampai bayi dilahirkan, dikatakan tidak normal jika darah berwarna merah, banyak, dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu, disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan seperti ini bisa menandakan adanya plasenta previa atau abrupsio placenta.

Ada beberapa jenis perdarahan antepartum pada kehamilan lanjut yaitu:

Plasenta Previa
Adanya plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi sebagian/seluruh ostium uteri internum. Implantasi plasenta yang normal adalah pada dinding depan dan belakang rahim atau di daerah fundus uteri. Gejala-gejalanya adalah:
  • Gejala yang terpenting adalah perdarahan tanpa nyeri, bisa terjadi secara tiba-tiba dan kapan saja.
  • Bagian terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada bagian bawah rahim sehingga bagian terndah tidak dapat mendekati pintu atas panggul.
  • Pada plasenta previa,ukuran panjang rahim berkurang maka plasenta previa lebih sering disertai kelainan letak.

Solusio Plasenta
Adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Secara normal plasenta terlepas setelah anak lahir. Tanda dan gejalanya adalah:
a.Darah dari tempat plasenta keluar dari serviks dan terjadilah perdarahan keluar atau perdarahan tampak.
b. Kadang-kadang darah tidak keluar, terkumpul dibelakang plasenta (perdarahan tersembunyi/perdarahan ke dalam)
c. Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi menimbulkan tanda yang lebih khas (rahim keras seperti papan) karena sseluruh perdarahan tertahan di dalam. Umumnya berbahaya karena jumlah perdarahan yang keluar tidak sesuai dengan beratnya syok.
d. Perdarahan disertai nyeri
e. Nyeri abdomen pada saat di pegang
f. Palpasi sulit dilakukan
g. Fundus uteri makin lama makin naik
h. Bunyi jantung biasanya tidak ada

2. Sakit Kepala yang Berat
Sakit kepala seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Universitas Sumatera Utara
Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeklamsia, untuk itu lakukan pemeriksaan edema pada muka/tangan, periksa tekanan darah, protein urine dan refleks.

3. Penglihatan Kabur
Gangguan penglihatan secara tiba-tiba pada ibu hamil disebabkan oleh pengaruh hormonal, keadaan ini mengancam jika perubahan visual terjadi secara mendadak misalnya pandangan kabur dan berbayang. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai sakit kepala yang hebat dan mungkin menandakan prereklamsi.

4. Bengkak di Wajah
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau preeklamsi.


5. Keluar Cairan Pervaginam
Keluarnya cairan berupa air dari vagina pada trimester 3, air tersebut bisa jadi bersal dari ketuban yang pecah. Pecaahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm (sebelum kehamilan 37 minggu) maupun pada kehamilan aterm, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung, normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I atau awal kala II.

6. Gerakan Janin tidak Terasa
Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau ke 6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Ketika bayi tidur maka gerakannya akan melemah, gerakan bayi akan mudah terasa jika ibu berbaring atau Universitas Sumatera Utara
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Biasanya tanda dan gejala nya adalah gerakan bayi kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam.

7. Nyeri Abdomen yang Hebat
Nyeri abdomen yang berhubungan dengan persalinan normal adalah normal, nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang menganccam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantung empedu, uterus yang iritable, abrupsio plasenta, ISK atau infeksi lain.

8. Anemia
Anemia merupakan gangguan kesehatan yang paling sering dijumpai pada kehamilan, diagnosa anemia dalam kehamilan ditegakkan bila kadar hemoglobin (Hb) <11 g/dL (7,45 mmol/L) dan hematokrit < 0,33. Anemia jelas menjadi momok karena memiliki dampak yang signifikan bagi mortalitas dan morbiditas maternal dan perinatal di seluruh dunia, terlebih di negara berkembang.
Anemia adalah suatu keadaan ketika kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah eitrosit turun di bawah nilai normal. Pada penderita anemia, kondisi ini sering disebut kurang darah karena kadar sel darah merah (hemoglobin ata Hb) di bawah nilai normal. Penyebabnya bisa karena kekurangan gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat, dan vitamin B 12.

9. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.


10. Kejang

Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala–gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang.



11. Demam Tinggi

Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.Penanganan umum: demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu. 
Dari semua tanda bahaya yang telah dijelaskan, ibu harus jeli dan sebaiknya melakuan ANC atau melakukan pemeriksaan kehamilan nya minimal 4 kali semasa hamil, sebagusnya setiap bulan atau kapan saja bila ada keluhan yang ibu rasakan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar