Jumat, 13 Mei 2016

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA ANAK

Pengertian dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) 

ISPA merupakan singkatan dari infeksi Saluran Pernapasan Akut, yang artinya yaitu penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung (saluran pernapasan ats) sampai alveoli (saluran pernapasan bawah) termasuk jaringan adneksanya separti sinus rongga telinga tengah dan pleura.

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju. Dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada, masa dewasa.

Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat antibiotik .

ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.

Kelainan pada sistem pernapasan terutama infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah, asma dan ibro kistik, menempati bagian yang cukup besar pada lapangan pediatri. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim hujan.

Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak hygiene. Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau berlebihannya pemakaian antibiotik.


Penyabab dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

ISPA sendiri dapat disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur. Berikut beberapa contoh bakteri, virus dan jamur yang dapt menyababkan penyakit ISPA :

a)      Bakteri penyebab ISPA, seperti :
·         Diplococcus pneumonia
·         Pneumococcus
·         Streptococcus hemolyticus
·         Streptococcus aureus
·         Hemophilus influenza
·         Bacillus Friedlander

b)      Virus penyebab ISPA, seperti :
·         Respiratory syncytial virus
·         Virus influenza
·         Adenovirus
·         Cytomegalovirus

c)      Jamur penyebab ISPA, seperti :
·         Mycoplasma pneumoces dermatitides
·         Coccidioides immitis
·         Aspergillus
·         Candida albicans

 Tanda dan Bahaya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Tanda-tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis dan tanda-tanda laboratoris.
a)      Tanda-tanda klinis
·   Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang, grunting expiratoir dan wheezing.
·  Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi dan cardiac arrest.
·    Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, papil bendung, kejang dan coma.
·         Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.
b)      Tanda-tanda laboratoris
·         hypoxemia,
·         hypercapnia dan
·         acydosis (metabolik dan atau respiratorik).

Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk, sedangkan tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun ampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, stridor, Wheezing, demam dan dingin.

Cara Penularan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Penularan penyakit ISPA dapat terjadi melalui udara yang telah tercemar, bibit penyakit masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, oleh karena itu maka penyakit ISPA ini termasuk golongan Air Borne Disease. Penularan melalui udara dimaksudkan adalah cara penularan yang terjadi tanpa kontak dengan penderita maupun dengan benda terkontaminasi. Sebagian besar penularan melalui udara dapat pula menular melalui kontak langsung, namun tidak jarang penyakit yang sebagian besar penularannya adalah karena menghisap udara yang mengandung unsur penyebab atau mikroorganisme penyebab.

Klasifikasi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

GEJALA
KLASIFIKASI
TINDAKAN/PENGOBATAN
(tindakan pra rujukan dicetak tebal)
·         Ada tanda bahaya umum. ATAU
·         Tarikan dinding dada ke dalam. ATAU  
·         Stridor
PNEUMONIA BERAT
atau
  PENYAKIT SANGAT BERAT
·    Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
·         RUJUK SEGERA*



·         Napas cepat.



PNEUMONIA
·         Beri antibiotik yang sesuai
·     Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman
·   Jika batuk >3 minggu, rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
·         Kunjungan ulang 2 hari.


·         Tidak ada tanda-tanda pneumonia atau penyakit sangat berat.


BATUK :
BUKAN PNEUMONIA
·     Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman
·   Jika batuk >3 minggu, rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
·         Nasihati kapan kembali segera
·       Kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan


UMUR ANAK
NAFAS CEPAT APABILA :
      2 bulan - < 12 bulan
50 kali atau lebih per menit
      12 bulan - < 5 tahun
40 kali atau lebih per menit


Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Sebagai langkah prefentif dalam mewaspadai ISPA tentunya dengan melakukan pola hidup higienis yang bisa dilakukan sebagai tindakan pencegahan, di antaranya :
1.     Mencuci tangan secara teratur terutama setelah beraktivitas di tempat umum.
2.    indari menyentuh bagian wajah, terutama mulut, hidung, dan mata, agar terlindung dari penyebaran virus dan bakteri.
3.  Perbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin terutama vitamin C. Vitamin sangat membantu dalam meningkatkan dan menjaga sistem kekebalan tubuh Anda.
4.     Ketika bersin, pastikan menutupnya dengan tisu atau tangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit yang bisa menular kepada orang lain, terutama kepada anak - anak





Tidak ada komentar:

Posting Komentar