Kamis, 12 Mei 2016

Menentukan Usia Kehamilan


Menentukan umur hamil sangat penting untuk memperkirakan persalinan, dan juga untuk memudahkan bidan dalam melakukan pemeriksaan kepada ibu untuk mengetahui usia kehamilan ibu. Agar tidak terjadi hal-hal yang idak diinginkan selama kehamilan ibu.

Umur kehamilan dapat dicari dengan cara :

1. Mempergunakan rumus Naegle.

Rumus naegele terutama untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL, EDC= Expected Date of Confinement). Rumus ini terutama berlaku untuk wanita dengan siklus 28 hari sehingga ovulasi terjadi pada hari ke 14. Rumus Naegle memperhitungkan umur kehamilan berlangsung selama 288 hari. Perhitungan kasarnya dapat dipakai dengan menentukan hari pertama haid dan ditambah 288 hari, sehingga perkiraan kelahiran dapat ditetapkan.

Rumus Naegle dapat dihitung hari haid pertama ditambah 7 (tujuh) dan bulannya dikurang 3 (tiga) dan Tahun ditambah 1 (satu).

Contoh 1

haid hari pertama tanggal 11 april 2000, maka penghitungan perkiraan kelahiran adalah 11 + 7 = 18; 4 -3= 1, dan Tahun 2000+1 = 2001, sehingga dugaan persalinan adalah 18 Januari 2001.

contoh 2

hari pertama haid terakhir ibu tanggal 3 januari 2015, perhitungan ini juga bisa menggunakan rumus hari haid pertama ditambah 7 (tujuh) dan bulannya ditambah 9 (sembilan) dan Tahun ditambah 1 (satu), maka penghitungan perkiraan persalinan ibu adalah 3 + 7 = 10; 1 + 9 = 10 dan tahun 2015 + 1 = 2016, jadi dugaan persalinan ibu pada tanggal 10 September 2016.

2. Gerakan pertama janin 

Pada kehamilan pertama, gerakan janin mulai terasa sesudah usia kehimilan 18 - 20 minggu. Sedangkan pada kehamilan kedua dan seterusnya, gerakan janin bisa dirasakan pada usia kehamilan 16 - 18 minggu. Memasuki usia kehamilan trimester ketiga gerakan janin akan semakin kuat dan sering, tetapi tidak bisa dipungkiri juga ada janin yang gerakannya kurang aktif bergerak.

3. Perkiraan tingginya fundus uteri.


Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan umur hamil terutama tepat pada hamil pertama. Secara tradisional perkiraan tinggi fundus dilakukan dengan palpasi fundus dan membandingkannya dengan beberapa patokan antara lain simfisis pubis, umbilikus, atau prosesus xipoideus. Cara tersebut dilakukan tanpa memperhitungkan ukuran tubuh ibu. Pada kehamilan kedua dan seterusnya perkiraan ini kurang tepat.


Tinggi fundus uteri = Umur kehamilan (untuk kehamilan normal)  



1/3 di atas simfisis = 12 minggu 

½ simfisis-pusat = 16 minggu 
2/3 di atas simfisis = 20 minggu 
Setinggi pusat = 22 minggu 
1/3 di atas pusat = 28 minggu 
½ pusat-prosesus xifoideus = 34 minggu 
Setinggi prosesus xifoideus = 36 minggu 
Dua jari (4cm) di bawah prosesus xifoideus = 40 minggu

4. Pita ukur 

Menggunakan pita pengukur tapi metode pengukurannya berbeda. Garis nol pita pengukur diletakkan pada tepi atas simfisis pubis di garis abdominal, tangan yang lain diletakkan di dasar fundus, pita pengukur diletakkan diantara jari telunjuk dan jari tengah, pengukuran dilakukan sampai titik dimana jari menjepit pita pengukur. Sehingga pita pengukur mengikuti bentuk abdomen hanya sejauh puncaknya dan kemudian secara relatif lurus ke titik yang ditahan oleh jari-jari pemeriksa, pita tidak melewati slope anterior dari fundus.
Caranya tidak diukur karena tidak melewati slope anterior tapi dihitung secara matematika sebagai berikut:
  • Sebelum fundus mencapai ketinggian yang sama dengan umbilikus, tambahkan 4 cm pada jumlah cm yang terukur. Jumlah total centimeternya diperkirakan sama dengan jumlah minggu kehamilan
  • Sesudah fundus mencapai ketinggian yang sama dengan umbilikus, tambahkan 6 cm pada jumlah cm yang terukur. Jumlah total centimeternya diperkirakan sama dengan jumlah minggu kehamilan
5. Tes USG atau ultrasonografi 

Cara mengukur usia kehamilan yang lebih akurat adalah dengan menggunakan tes ultrasonografi (USG) di rumah sakit maupun klinik kesehatan. Melalui tes USG kita bisa mengetahui perkembangan janin dalam tubuh wanita hamil. Pengukuran usia kehamilan melalui USG adalah didasarkan pada panjang janin, ukuran tengkorak, ukuran ginjal, ukuran jantung dan organ tubuh lainnya. Tes USG disarankan dilakukan minimal 3 kali dalam satu masa kehamilan, yaitu pada trimester pertama, trimester kedua dan trimester ketiga.

Bagaimana prinsip kerja tes USG untuk menghitung usia kehamilan? Mula-mula gelombang dengan frekuensi tinggi dipancarkan melalui dinding rahim seorang wanita. Gelombang ini akan menghasilkan pantulan gema dan akan diterjemahkan oleh perangkat teknologi yang tersambung ke dalam komputer menjadi bentuk gambar 2 dimensi. Perkembangan teknologi terkini dunia kedokteran sudah mampu menghasilkan tes USG 3 dimensi dan 4 dimensi sehingga kita bisa memantau usia kehamilan lebih akurat.


Menghitung usia kehamilan dengan USG memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan tersebut antara lain mampu mendeteksi kemungkinan terjadinya kelainan pada calon bayi, mengetahui letak kehamilan, memantau perkembangan bayi dari kehamilan trimester pertama sampai trimester ketiga dan memeriksa kemungkinan terjadi kelainan pada rahim si ibu. Untuk efek negatifnya, selama ini belum ditemukan adanya laporan keluhan akibat pemeriksaan kehamilan dengan USG. Jadi, cara ini relatif aman bagi kondisi kesehatan wanita hamil.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar